Masjidilaqsa

Masjidil Aqsa
Bukit Bait
المسجد الاقصى, Al-Masjid Al-Aqsha
הַר הַבַּיִת, Har haBáyith
Titik tertinggi
Ketinggian740 m (2.430 ft)
Geografi
Masjidil Aqsa Bukit Bait di Teritori Palestina
Masjidil Aqsa Bukit Bait
Masjidil Aqsa
Bukit Bait
PegununganYudea
Geologi
Jenis gunungLimestone[1]

Masjidilaqsa atau Masjid Al-Aqsa (Arab: المسجد الاقصى, Al-Masjid Al-Aqsha, arti harfiah: "masjid terjauh"), juga disebut dengan Baitulmaqdis atau Bait Suci (Arab: بيت المقدس, Ibrani: בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ, Beit HaMikdash), Al Haram Asy Syarif (Arab: الحرم الشريف, al-Ḥaram asy-Syarīf, "Tanah Suci yang Mulia", atau الحرم القدسي الشريف, al-Ḥaram al-Qudsī asy-Syarīf, "Tanah Suci Yerusalem yang Mulia"), Bukit Bait (Suci) (Ibrani: הַר הַבַּיִת, Har HaBáyit), adalah nama sebuah kompleks seluas 144.000 meter persegi yang berada di Kota Lama Yerusalem, Palestina. Kompleks ini menjadi tempat yang disucikan oleh umat Islam, Yahudi, dan Kristen. Tempat ini sering dikelirukan dengan Jami' Al-Aqsha atau Masjid Al-Qibli. Jami' Al-Aqsha adalah masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjidilaqsa sebelah selatan, sedangkan Masjidilaqsa sendiri adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami' Al-Aqsha (bangunan berkubah biru) itu sendiri, tetapi juga Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya.

Dalam sudut pandang umat Muslim, Nabi Muhammad diangkat ke Sidratulmuntaha dalam peristiwa Isra Mikraj dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjidilharam di Makkah. Masjidilaqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke Ka’bah di Masjidilharam.

Sedangkan menurut kepercayaan Yahudi, tempat yang sekarang menjadi Masjidilaqsa juga dipercaya menjadi tempat berdirinya Bait Suci pada masa lalu.[2] Berdasarkan sumber Yahudi, Bait Suci pertama dibangun oleh Sulaiman (Salomo) putra Daud (Daud) pada tahun 957 SM dan dihancurkan Babilonia pada 586 SM. Bait Suci kedua dibangun pada tahun 516 SM dan dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 M. Umat Yahudi dan Kristen juga percaya bahwa peristiwa Ibrahim (Abraham) yang hendak menyembelih putranya, Ishak, juga dilakukan di tempat ini. Masjidilaqsa juga memiliki kaitan erat dengan para nabi dan tokoh Bani Israel yang juga disucikan dan dihormati dalam ketiga agama.

Pada masa kepemimpinan Dinasti Umayah, para khalifah memerintahkan berbagai pembangunan di kompleks Masjidilaqsa yang kemudian menghasilkan berbagai bangunan yang masih bertahan hingga saat ini, di antaranya adalah Jami' Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah.[3] Kubah Shakhrah sendiri diselesaikan pada tahun 692 M, menjadikannya sebagai salah satu bangunan Islam tertua di dunia.

Saat kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama pada tahun 1099, pengelolaan Masjidilaqsa lepas dari tangan umat Islam. Jami' Al-Aqsha diubah menjadi istana dan dinamakan Templum Solomonis atau Kuil Sulaiman (Salomo), sedangkan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dan dinamakan Templum Domini atau Kuil Tuhan.[4] Masjidilaqsa menjadi salah satu lambang penting di Yerusalem dan gambar Kubah Batu tercetak dalam koin yang dikeluarkan oleh Kerajaan Kristen Yerusalem. Masjidilaqsa dikembalikan fungsinya, seperti semula setelah umat Islam berhasil mengambil alih kepemimpinan kompleks ini pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi. Setelah itu, umat Islam mengelola Masjidilaqsa sebagai wakaf tanpa gangguan hingga pendudukan Israel atas Yerusalem pada 1967.[5]

Sebagai bagian dari Kota Lama Yerusalem, pihak Israel dan Palestina masing-masing menyatakan sebagai pihak yang lebih berhak dalam mengelola Masjidilaqsa, dan ini menjadi salah satu titik permasalahan utama Konflik Arab-Israel.[6] Untuk menjaga kompleks ini berada dalam status quo, pemerintah Israel menetapkan larangan untuk ibadah bagi umat non-Islam di tempat ini.[7][8][9]

  1. ^ New Jerusalem Finds Point to the Temple Mount
  2. ^ "BBC - Science & Nature - Horizon". bbc.co.uk. 
  3. ^ Nicolle, David (1994). Yarmuk AD 636: The Muslim Conquest of Syria. Osprey Publishing.
  4. ^ Jeffery, George (2010-10-31). A Brief Description of the Holy Sepulchre Jerusalem and Other Christian Churches in the Holy City: With Some Account of the Mediaeval Copies of the Holy Sepulchre Surviving in Europe (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 9781108016049. 
  5. ^ Haram al-Sharif Diarsipkan 2011-09-24 di Wayback Machine., ArchNet
  6. ^ Israeli Police Storm Disputed Jerusalem Holy Site Diarsipkan 2009-10-31 di Wayback Machine.
  7. ^ Gilbert, Lela (21 September 2015). "The Temple Mount – Outrageous Lies and Escalating Dangers". Hudson Institute. Diakses tanggal 4 November 2015. 
  8. ^ Yashar, Ari (28 October 2015). "Watch: Waqf bans 'Religious Christians' from Temple Mount". Arutz Sheva. Diakses tanggal 4 November 2015. 
  9. ^ "The Temple Mount". Jewish Virtual Library. Diakses tanggal 4 November 2015. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne