Besi

26Fe
Besi
Sebuah irisan kasar logam keperakan
Kubus dan potongan besi murni
Garis spektrum besi
Sifat umum
Pengucapan/bêsi/[1]
Alotroplihat alotrop besi
Penampilanmetalik berkilau dengan semburat kelabu
Besi dalam tabel periodik
Perbesar gambar

26Fe
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson


Fe

Ru
manganbesikobalt
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)26
Golongangolongan 8
Periodeperiode 4
Blokblok-d
Kategori unsur  logam transisi
Berat atom standar (Ar)
  • 55,845±0,002
  • 55,845±0,002 (diringkas)
Konfigurasi elektron[Ar] 3d6 4s2
Elektron per kelopak2, 8, 14, 2
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik lebur1811 K ​(1538 °C, ​2800 °F)
Titik didih3134 K ​(2862 °C, ​5182 °F)
Kepadatan mendekati s.k.7,874 g/cm3
saat cair, pada t.l.6,98 g/cm3
Kalor peleburan13,81 kJ/mol
Kalor penguapan340 kJ/mol
Kapasitas kalor molar25,10 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 1728 1890 2091 2346 2679 3132
Sifat atom
Bilangan oksidasi−4, −2, −1, 0, +1,[2] +2, +3, +4, +5,[3] +6, +7[4] (oksida amfoter)
ElektronegativitasSkala Pauling: 1,83
Energi ionisasike-1: 762,5 kJ/mol
ke-2: 1561,9 kJ/mol
ke-3: 2957 kJ/mol
(artikel)
Jari-jari atomempiris: 126 pm
Jari-jari kovalenSpin rendah: 132±3 pm
Spin tinggi: 152±6 pm
Jari-jari van der Waals194 [1] pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalkubus berpusat badan (bcc)
Struktur kristal Body-centered cubic untuk besi

a=286,65 pm;
Struktur kristalkubus berpusat muka (fcc)
Struktur kristal Face-centered cubic untuk besi

antara 1185–1667 K; a=364,680 pm
Kecepatan suara batang ringan5120 m/s (pada s.k.) (elektrolitik)
Ekspansi kalor11,8 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal80,4 W/(m·K)
Resistivitas listrik96,1 nΩ·m (suhu 20 °C)
Titik Curie1043 K
Arah magnetferomagnetik
Modulus Young211 GPa
Modulus Shear82 GPa
Modulus curah170 GPa
Rasio Poisson0,29
Skala Mohs4
Skala Vickers608 MPa
Skala Brinell200–1180 MPa
Nomor CAS7439-89-6
Sejarah
Penemuansebelum 5000 SM
Simbol"Fe": dari Latin ferrum
Isotop besi yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
54Fe 5,85% stabil
55Fe sintetis 2,73 thn ε 55Mn
56Fe 91,75% stabil
57Fe 2,12% stabil
58Fe 0,28% stabil
59Fe sintetis 44,6 hri β 59Co
60Fe renik 2,6×106 thn β 60Co
| referensi | di Wikidata

Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum) dan nomor atom 26. Besi merupakan logam dalam deret transisi pertama.[5] Besi adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak bumi. Kelimpahannya dalam planet berbatu seperti bumi karena melimpahnya produksi akibat reaksi fusi dalam bintang bermassa besar, di mana produksi nikel-56 (yang meluruh menjadi isotop besi paling umum) adalah reaksi fusi nuklir terakhir yang bersifat eksotermal. Akibatnya, nikel radioaktif adalah unsur terakhir yang diproduksi sebelum keruntuhan hebat supernova. Keruntuhan tersebut menghamburkan prekursor radionuklida besi ke angkasa raya.

Seperti unsur golongan 8 lainnya, besi berada pada rentang tingkat oksidasi yang lebar, −2 hingga +6, meskipun +2 dan +3 adalah yang paling banyak. Unsur besi terdapat dalam meteorit dan lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif dengan oksigen dan air. Permukaan besi segar tampak berkilau abu-abu keperakan, tetapi teroksidasi dalam udara normal menghasilkan besi oksida hidrat, yang dikenal sebagai karat. Tidak seperti logam lain yang membentuk lapisan oksida pasivasi, oksida besi menempati lebih banyak tempat daripada logamnya sendiri dan kemudian mengelupas, mengekspos permukaan segar untuk korosi.

Logam besi telah digunakan sejak zaman purba, meskipun paduan tembaga, yang memiliki titik lebur lebih rendah, yang digunakan lebih awal dalam sejarah manusia. Besi murni relatif lembut, tetapi tidak bisa didapat melalui peleburan. Materi ini mengeras dan diperkuat secara signifikan oleh kotoran, karbon khususnya, dari proses peleburan. Dengan proporsi karbon tertentu (antara 0,002% dan 2,1%) menghasilkan baja, yang lebih keras dari besi murni, mungkin sampai 1000 kali. Logam besi mentah diproduksi di tanur tinggi, di mana bijih direduksi dengan batu bara menjadi pig iron, yang memiliki kandungan karbon tinggi. Pengolahan lebih lanjut dengan oksigen mengurangi kandungan karbon sehingga mencapai proporsi yang tepat untuk pembuatan baja. Baja dan paduan besi berkadar karbon rendah bersama dengan logam lain (baja paduan) sejauh ini merupakan logam yang paling umum digunakan oleh industri, karena lebarnya rentang sifat-sifat yang didapat dan kelimpahan batuan yang mengandung besi.

Senyawa kimia besi memiliki banyak manfaat. Besi oksida dicampur dengan serbuk aluminium dapat dipantik untuk membuat reaksi termit, yang digunakan dalam pengelasan dan pemurnian bijih. Besi membentuk senyawa biner dengan halogen dan kalsogen. Senyawa organologamnya antara lain ferosen, senyawa sandwich pertama yang ditemukan.

Besi memainkan peranan penting dalam biologi, membentuk kompleks dengan oksigen molekuler dalam hemoglobin dan myoglobin; kedua senyawa ini adalah protein pengangkut oksigen dalam vertebrata. Besi juga logam pada bagian aktif sebagian besar enzim redoks yang berperan dalam respirasi seluler serta oksidasi dan reduksi dalam tumbuhan dan hewan.

  1. ^ (Indonesia) "Besi". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ Ram, R. S.; Bernath, P. F. (2003). "Fourier transform emission spectroscopy of the g4Δ–a4Δ system of FeCl". Journal of Molecular Spectroscopy. 221 (2): 261. Bibcode:2003JMoSp.221..261R. doi:10.1016/S0022-2852(03)00225-X. 
  3. ^ Demazeau, G.; Buffat, B.; Pouchard, M.; Hagenmuller, P. (1982). "Recent developments in the field of high oxidation states of transition elements in oxides stabilization of six-coordinated Iron(V)". Zeitschrift für anorganische und allgemeine Chemie. 491: 60–66. doi:10.1002/zaac.19824910109. 
  4. ^ Lu, J.; Jian, J.; Huang, W.; Lin, H.; Li, J; Zhou, M. (2016). "Experimental and theoretical identification of the Fe(VII) oxidation state in FeO4". Physical Chemistry Chemical Physics. 18 (45): 31125–31131. Bibcode:2016PCCP...1831125L. doi:10.1039/C6CP06753K. PMID 27812577. 
  5. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-08-22. Diakses tanggal 2016-01-11. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne