Gerakan Non-Blok

Gerakan Non-Blok (GNB)
Non-Aligned Movement
Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (2005). Warna biru muda merupakan negara peninjau.
Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (2005). Warna biru muda merupakan negara peninjau.
Biro KoordinasiKota New York, New York, Amerika Serikat
Keanggotaan
  • 120 anggota
  • 17 peninjau
Pemimpin
• Kepala bagian
pengambilan keputusan
Konferensi Kepala Negara atau Pemerintah Negara-negara Non-Blok[1]
• Sekretaris jenderal
Ilham Aliyev
Pendirian1961, di Belgrade
sebagai Conference of Heads of State of Government of Non-Aligned Countries
Situs web resmi
csstc.org
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana Diarsipkan 2023-08-01 di Wayback Machine. tahun 1979, adalah untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[2] Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keanggotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979.[3] Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.

  1. ^ "The Non-Aligned Movement: Background Information". Government of Zaire. 21 September 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-09. Diakses tanggal 23 April 2011. 
  2. ^ Fidel Castro speech to the UN in his position as chairman of the nonaligned countries movement 12 October 1979 Diarsipkan 2011-06-11 di Wayback Machine. "For this reason we agreed in Havana to reaffirm that the quintessence of the nonalinement policy, in accordance with its original principles and fundamental nature, is the struggle against imperialism, colonialism, neocolonialism, apartheid, racism, including Zionism."
    Pakistan & Non-Aligned Movement Diarsipkan 2006-10-02 di Wayback Machine., Board of Investment - Government of Pakistan, 2003
  3. ^ Bott 2016, hlm. 149.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne