Kabupaten Sintang | |
---|---|
Koordinat: 0°04′05″N 111°29′53″E / 0.0681°N 111.4981°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Barat |
Ibu kota | Kota Sintang |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH |
• Wakil Bupati | Melkianus, S.Sos |
• Sekretaris Daerah | Kartiyus, S.H, M.Si. |
Luas | |
• Total | 21.638,00 km2 (8,354,48 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 421.306 |
• Kepadatan | 19,47/km2 (50,4/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 62,21% — Katolik 38,69% — Protestan 23,52% Islam 37,06% Buddha 0,53% Konghucu 0,07% Hindu 0,04% Lain-Lain 0,09%[2] |
• IPM | 66,93 (2021) Sedang[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | 6107 |
Kode area telepon | +62 565 |
Pelat kendaraan | KB xxxx E* |
Kode Kemendagri | 61.05 |
DAU | Rp 949.655.669.000,- (2020) |
Situs web | sintang |
Kabupaten Sintang adalah salah satu daerah otonom tingkat II di wilayah provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sintang Kota. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 21.638,00 km² dan berpenduduk sebesar 421.306 jiwa (2021).[1] Kepadatan penduduk 19,35 jiwa/km2 yang terdiri dari multietnis dengan dominan suku Dayak, Melayu dan Jawa.
Daerah Pemerintahan Kabupaten Sintang, pada tahun 2021, terbagi menjadi 14 kecamatan, 16 kelurahan, dan 361 desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Ambalau dengan luas 29,52 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sintang, sedangkan luas masing–masing kecamatan lainnya hanya berkisar 1–29 persen dari luas Kabupaten Sintang.[4]
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan perbukitan dengan luas sekitar 13.573,75 km2 atau sekitar 63,57% dan dataran seluas 8.061,25 km2. Kabupaten Sintang merupakan kabupaten terbesar ke-dua di Provinsi Kalimantan Barat, setelah Kabupaten Ketapang. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Mata pencaharian utama masyarakat di kawasan ini adalah petani kelapa sawit dan karet.[1]