Mahathir Mohamad

Mahathir Mohamad
محاضير محمد
Mahathir Mohamad pada tahun 2018
Perdana Menteri Malaysia ke-4 dan ke-7
Masa jabatan
10 Mei 2018 – 24 Februari 2020
Penjabat Perdana Menteri sampai 1 Maret 2020
Penguasa monarki
WakilWan Azizah Wan Ismail
Sebelum
Pendahulu
Najib Razak
Sebelum
Masa jabatan
16 Juli 1981 – 30 Oktober 2003
Penguasa monarki
Wakil
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-4
Masa jabatan
5 Maret 1976 – 16 Juli 1981
Penguasa monarki
Perdana MenteriHussein Onn
Sebelum
Pendahulu
Hussein Onn
Pengganti
Musa Hitam
Sebelum
Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok ke-21
Masa jabatan
20 Februari 2003 – 30 Oktober 2003
Informasi pribadi
Lahir
Mahathir bin Mohamad

10 Juli 1925
Alor Setar, Kedah, Malaya Britania
KewarganegaraanMalaya Britania, 1925–1957
Malaysia, sejak 1957
KebangsaanMalaysia
Partai politik
Afiliasi politik
lainnya
Tinggi badan170 m (557 ft 9 in)[1]
Suami/istri
(m. 1956)
Anak
Orang tua
  • Mohamad Iskandar (ayah)
  • Wan Tempawan Wan Hanapi (ibu)
KerabatIsmail Mohamad Ali (kakak ipar)
PendidikanSekolah Tinggi Sultan Abdul Hamid
Alma materUniversitas Nasional Singapura
Pekerjaan
ProfesiDokter
Nama penaChe Det
Tanda tangan
Situs webSitus web resmi
Mahathir Mohamad di Parlemen Malaysia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tun Dr. Mahathir bin Mohamad (Melayu: [maˈhaðɪr bɪn moˈhamad], Jawi: محاضير بن محمد; lahir 10 Juli 1925) adalah seorang dokter dan politikus senior berkebangsaan Malaysia yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dari tahun 1981 sampai 2003 dan kembali terpilih untuk kedua kalinya dari tahun 2018 hingga 2020, menggantikan Najib Razak sekaligus mengakhiri kekuasaan Barisan Nasional selama 60 tahun terakhir di Malaysia.[2] Dalam buku "A Doctor in the House: Memoirs of Tun Dr. Mahathir Mohamad" (bahasa Indonesia: Dokter Umum: Memoir Tun Dr. Mahathir Mohamad), Mahathir menuliskan sebuah pengakuan bahwa tanggal kelahiran sebenarnya adalah 10 Juli 1925, tetapi ayahnya mengubah tanggal kelahirannya pada akta kelahiran sebagai 20 Desember 1925 untuk memudahkan urusan pendaftaran sekolah. Menggunakan kata "Che Det" sebagai nama pena, ia menulis artikel pertama yang diterbitkan oleh surat kabar The Straits Times di Singapura pada 20 Juli 1947 yang berjudul "Malay Women Make Their Own Freedom" (bahasa Indonesia: Perempuan Melayu Membuat Kebebasan Mereka Sendiri).

Sebagai perdana menteri, Mahathir telah menjabat selama 22 tahun sejak penobatannya hingga menyatakan pensiun dari politik pada tahun 2003. Meski telah berjanji tidak akan terlibat kembali dalam politik, ia sebenarnya tidak benar-benar meninggalkan panggung politik dan terus mengungkapkan pendapat yang kuat melalui blognya, termasuk mengkritik Abdullah Ahmad Badawi dan Najib Razak selama mereka memimpin pemerintahan.[3] Pada 2016, ia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) bersama Mukhriz Mahathir dan Muhyiddin Yassin, serta menjabat sebagai ketua umumnya, sampai pada akhirnya ia kembali memimpin Malaysia sebagai perdana menteri pada tahun 2018. Mahathir pada tanggal 24 Februari 2020 harus merelakan jabatannya setelah kehilangan dukungan dari partai yang telah dibentuknya hingga berujung pada pemberhentian sebagai anggota partai. Ia tetap bersikukuh membangun kembali partai politik berlandaskan etnis Melayu dengan nama Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang).[4]

Kiprahnya di pemerintahan dimulai ketika Mahathir ditunjuk oleh Perdana Menteri Abdul Razak Hussein untuk menduduki jabatan Menteri Pendidikan Malaysia pada tanggal 5 September 1974, hingga digantikan oleh Musa Hitam pada 31 Desember 1977. Pada 1976 sampai 1981, ia duduk sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia dan merangkap sebagai menteri pendidikan. Berbagai kursi di kementerian telah ia emban, seperti Menteri Perdagangan dan Industri, Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan. Pada 2 Januari 2020, Maszlee Malik yang saat itu menjabat menteri pendidikan mengumumkan pengunduran dirinya,[5] sehingga Mahathir menunjuk dirinya sendiri untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan sementara hingga dirinya bersama anggota kabinetnya mundur pada 24 Februari 2020 menyusul krisis politik yang melanda Malaysia.

Di bawah pemerintahannya, Malaysia menjadi salah satu kekuatan ekonomi Asia tahun 1990-an. Proyek bergengsi seperti pembangunan Menara Kembar Petronas memperlihatkan ambisinya yang tinggi. Keberaniannya mengkritik berbagai kebijakan negara-negara Barat membuat Mahathir dijuliki 'Soekarno Kecil'.[6]

  1. ^ "Mahathir Mohamad Bio Height Wife Wiki & Family". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-14. Diakses tanggal 2019-12-09. 
  2. ^ "It's official, Dr M is Malaysia's seventh PM... and the world's oldest". The Star (dalam bahasa Inggris). 2018-05-10. Diakses tanggal 2021-09-27. 
  3. ^ "The never-ending political game of Malaysia's Mahathir Mohamad". Brookings (dalam bahasa Inggris). 2020-10-30. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  4. ^ "Mahathir launches new political party Pejuang". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 2020-08-14. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  5. ^ "Prime Minister accepts Maszlee's resignation effective 3 January 2020". 2 Januari 2020. Diakses tanggal 6 Februari 2022. 
  6. ^ Sudrajat (2018-05-09). "Ini Alasan Mahathir Mohamad Pernah Dijuluki Sukarno Kecil". detiknews. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne