Paralimpiade

Paralimpiade adalah ajang kompetisi olahraga internasional untuk atlet penyandang disabilitas. Beragam cabang olahraga yang dipertandingkan seperti pada Olimpiade termasuk, ski alpen, ski lintas alam, biathlon, sepeda, panahan, dan renang. Akan tetapi, peralatan olahraga untuk Paralimpiade telah dimodifikasi untuk disabilitas tertentu. Atlet Paralimpiade bertanding dalam enam kelompok disabilitas yang berbeda seperti amputasi, lumpuh otak, gangguan penglihatan, cedera tulang belakang, disabilitas intelektual, dan les autres (atlet dengan disabilitas yang tidak termasuk dalam kategori lain). Di dalam tiap kelompok tersebut, atlet akan dipisahkan lagi kedalam kelas-kelas berdasarkan jenis dan tingkat disabilitasnya. Atlet mungkin dapat di klasifikasi ulang pada kompetisi yang akan datang jika status fisik mereka berubah.[1]

Perbedaan utama antara Paralimpiade dengan Olimpiade terdapat pada peserta yang berpartisipasi di ajang tersebut. Paralimpiade hanya boleh diikuti atlet penyandang disabilitas saja, oleh karena itu cabang olahraga yang dipertandingkan juga berbeda, dengan beberapa cabang olahraga lainnya dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan atlet yang berlomba. Ajang Paralimpiade berada di bawah kendali Komite Paralimpiade Internasional (IPC). Berdasarkan kesepakatan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan IPC, pelaksanaan Paralimpiade dihelat pada tahun yang sama dengan Olimpiade.[2]

Paralimpiade merupakan ajang olahraga terbesar kedua di dunia, yang dibuktikan dengan kenaikan jumlah peserta 10 kali lipat, dari 400 atlet di Roma (1960) menjadi 4237 atlet di London (2012), dan pertumbuhan yang luar biasa dengan 176 negara yang bertanding di Rio 2016.[3]

Gerakan Paralimpiade berawal dengan pemanfaatan fungsi rekreasi dan rehabilitasi dari olahraga untuk pasien penyandang disabilitas, yang berubah secara bertahap menjadi olahraga kompetisi yang pada akhirnya menjadi sebuah ajang olahraga tingkat elit, yaitu Paralimpiade. Filosofi Gerakan Paralimpiade adalah salah satu bentuk realisasi diri melalui olahraga kompetitif. Gerakan ini telah berkembang sepanjang 50 tahun terakhir menjadi sebuah puncak pencapaian atlet dengan disabilitas. Gerakan Paralimpiade hari ini diakui sebagai fenomena olahraga global, sebuah perayaan yang luar biasa dari aktivitas fisik kompetitif, yang mendorong banyak orang untuk berpartisipasi dan menjadi yang terbaik.[4]

  1. ^ Editors of Encyclopaedia Britannica. "Paralympic Games | History, Sports, Locations, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-20. 
  2. ^ Majid, Rofi Ali (24 Agustus 2021). "Apa Itu Paralympic, Kapan Digelar, dan Perbedaan dengan Olimpiade". Tirto.id. Diakses tanggal 2022-02-18. 
  3. ^ Leprêtre, Pierre-Marie; Goosey-Tolfrey, Victoria L.; Janssen, Thomas W. J.; Perret, Claudio (2017-05-25). Rio, Tokyo Paralympic Games and beyond: How to Prepare Athletes with Motor Disabilities for Peaking (dalam bahasa Inggris). Frontiers Media SA. hlm. 7, 24. ISBN 978-2-88945-171-5. 
  4. ^ Bailey, Steve (2008-02-28). Athlete First: A History of the Paralympic Movement (dalam bahasa Inggris). West Sussex: John Wiley & Sons. hlm. 1, 2. ISBN 978-0-470-72431-6. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne