Partai Gerakan Indonesia Raya

Partai Gerakan Indonesia Raya
Ketua umumPrabowo Subianto
Sekretaris JenderalAhmad Muzani
Ketua Fraksi di DPRAhmad Muzani
Dibentuk6 Februari 2008 (2008-02-06)
Kantor pusatJl. Harsono R.M. No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160
Sayap pemudaTIDAR (Tunas Indonesia Raya)
Sayap wanitaPIRA (Perempuan Indonesia Raya)
Sayap IslamGEMIRA (Gerakan Muslim Indonesia Raya)
Sayap KristenGEKIRA (Gerakan Kristiani Indonesia Raya)
Sayap Hindu-BuddhaGEMA SADHANA (Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara)
Sayap buruhSEGARA (Sentral Gerakan Buruh Indonesia Raya)
Keanggotaan497.269 (2023)[1]
IdeologiFaksi:
Ultranasionalisme[7]
Posisi politikSayap-kanan[8]
Kursi di DPR
86 / 575
Kursi di DPRD I
288 / 2.232
Kursi di DPRD II
1.970 / 17.340
Situs web
gerindra.id

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) adalah sebuah partai politik di Indonesia berideologi populisme sayap kanan dan nasionalis. Dibentuk pada tahun 2008, Gerindra berfungsi sebagai kendaraan politik mantan jenderal ABRI Prabowo Subianto. Saat ini, Gerindra adalah partai ketiga terbesar di DPR berdasarkan hasil perolehan suara dalam pemilu legislatif 2019 dengan 78 kursi. Partai Gerakan Indonesia Raya juga berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia.

Pada kurun waktu 2008 hingga 2019, Gerindra memosisikan diri sebagai partai oposisi. Pasca pemilu 2019, Gerindra bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo, meskipun sebelumnya Prabowo pernah menghadapi Joko Widodo dalam pemilihan presiden pada 2014 dan 2019.

  1. ^ "Info Pemilu - Partai Gerakan Indonesia Raya". Komisi Pemilihan Umum RI. 22 Desember 2022. Diakses tanggal 9 Januari 2023. 
  2. ^ Bourchier, David (2014). Illiberal Democracy in Indonesia. Routledge. hlm. 255. 
  3. ^ a b Bulkin, Nadia (24 October 2013). "Indonesia's Political Parties" (dalam bahasa Inggris). Carnegie Endowment for International Peace. Diakses tanggal 2024-03-02. 
  4. ^ "Former Indonesian dictator's son builds momentum towards 2019 election". Asian Correspondent (dalam bahasa Inggris). 11 Maret 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-15. Diakses tanggal 13 September 2020. 
  5. ^ Lee, Doreen (2016). Activist Archives: Youth Culture and the Political Past in Indonesia. Duke University Press. 
  6. ^ van Klinken, Gerry (2009). "Patronage Democracy in Provincial Indonesia". Rethinking Popular Representation. Springer. hlm. 157. 
  7. ^ "Reformasi Reloaded? Implications of Indonesia's 2014 Elections". Center for Security Studies. 9 September 2014. Prabowo’s coalition consisted of his own ultra nationalist Gerindra 
  8. ^ "Voters Are Going to the Polls in an Election Seen as a Barometer of Indonesian Secularism". Time (dalam bahasa Inggris). 15 Februari 2017. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne