Revolusi Nasional Indonesia |
---|
Bagian dari Pasca Perang Dunia Kedua |
![](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d9/Indonesian_National_Revolution_montage.jpg/290px-Indonesian_National_Revolution_montage.jpg) Searah jarum jam dari pojok kanan:
|
|
Pihak terlibat |
---|
Republik Indonesia
Relawan Tentara Kekaisaran Jepang[1][2] (sejak tahun 1945)
Desertir Tentara India[3] (sejak tahun 1945)
Didukung oleh:
Australia[4] (setelah tahun 1947)
India[5] (setelah tahun 1947)
Amerika Serikat[6](setelah tahun 1949)
Uni Soviet (diplomasi) |
Belanda
(sejak tahun 1946)
Britania Raya (hingga tahun 1946)
Didukung oleh:
Australia (hingga tahun 1946)
Kekaisaran Jepang (hingga tahun 1946)
Konflik internal:
Darul Islam
Republik Soviet Indonesia. |
Tokoh dan pemimpin |
---|
Soekarno
Mohammad Hatta
Soedirman
Oerip Soemohardjo
Soetan Sjahrir
Hamengkubuwana IX
Pakubuwana XII
A.H. Nasution
Sjafruddin Prawiranegara
Gatot Subroto
Bambang Soegeng
Soetomo
Moehammad Jasin
T.B. Simatupang
Soeharto
Amir Sjarifuddin
Tan Malaka
![Indonesia](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9f/Flag_of_Indonesia.svg/23px-Flag_of_Indonesia.svg.png) Sultan Hamid II
Agustinus Adisoetjipto † R. E. Martadinata |
Wilhelmina (hingga tahun 1948)
Juliana (sejak tahun 1948)
Hubertus van Mook
Simon Spoor
Adelbert van Langen
Buurman Van Vreeden
Conrad Helfrich
Hendrik van Oyen
Louis Mountbatten
Philip Christison
Robert Mansergh
Aubertin Mallaby †
![Belanda](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/20/Flag_of_the_Netherlands.svg/23px-Flag_of_the_Netherlands.svg.png) Raymond Westerling
![Indonesia](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9f/Flag_of_Indonesia.svg/23px-Flag_of_Indonesia.svg.png) Tjokorda Gde Raka Soekawati
![Indonesia](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9f/Flag_of_Indonesia.svg/23px-Flag_of_Indonesia.svg.png) Sultan Hamid II
![Belanda](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/20/Flag_of_the_Netherlands.svg/23px-Flag_of_the_Netherlands.svg.png) Loa Sek Hie
A.K. Widjojoatmodjo
Julius Tahija
Sekarmadji Kartosoewirjo ![Dihukum mati](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/06/Skull_and_Crossbones.svg/14px-Skull_and_Crossbones.svg.png)
Abdul Kahar Muzakkar †
Musso ![Dihukum mati](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/06/Skull_and_Crossbones.svg/14px-Skull_and_Crossbones.svg.png)
Amir Sjarifuddin ![Dihukum mati](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/06/Skull_and_Crossbones.svg/14px-Skull_and_Crossbones.svg.png) |
Kekuatan |
---|
BKR/TKR/TRI/TNI: 150.000 Laskar rakyat: diperkirakan 60,000 Relawan Muda: 100,000 Relawan Jepang: 1,000 Desertir India: 600 |
Belanda: 200,000[7] Inggris: 50,000[8] Jepang: 35,000 |
Korban |
---|
46,000+ tentara, polisi dan milisi Indonesia tewas[9] 531 Relawan Jepang tewas 525 Desertir India tewas |
980 tentara Inggris dan India tewas 1,057 tentara Jepang tewas 4,585+ tentara Belanda dan KNIL tewas[7] |
51,421 warga Indonesia Tewas |
Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari mendaratnya pasukan sekutu Inggris pertama kali di Jakarta pada 29 September 1945 yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Christinson setelah ditandatanganinya Civil Affairs Agreement. Konflik ini berlangsung selama 4 tahun hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949.[11] Meskipun demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia.
Selama sekitar empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia; kekuasaan raja-raja mulai dikurangi atau dihilangkan. Peristiwa ini dikenal dengan "revolusi sosial", yang terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatra.
- ^ Tjandraningsih, Christine (9 September 2009). "Japanese recounts role fighting to free Indonesia". Kyodo News. Diakses tanggal 24 Maret 2020.
- ^ Greenless, Donald (15 Agustus 2005). "Occupation Helped Put Indonesia On the Path To Independence". The New York Times. Diakses tanggal 2 November 2020.
- ^ Isnaeni, Hendri F. (14 Juli 2018). "Alasan Pembelotan Tentara India". Historia. Diakses tanggal 2 November 2020.
- ^ "Australia & Indonesia's Independence:The Transfer Of Sovereignty: Documents 1949". Minister for Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2013. Diakses tanggal 11 May 2013.
- ^ Foreign Policy of India: Text of Documents 1947–59 (p. 54)
- ^ Gouda, Frances (2002). American visions of the Netherlands East Indies/Indonesia : US foreign policy and Indonesian nationalism, 1920–1949. Thijs Brocades Zaalberg. Amsterdam: Amsterdam University Press. ISBN 1-4175-2156-2. OCLC 55842798.
- ^ a b "Indonesian War of Independence (in numbers)". NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies. Diakses tanggal 2023-02-09.
- ^ "Pasukan Inggris di Indonesia: 1945–1946". 13 November 2020.
- ^ https://www.groene.nl/artikel/wie-telt-de-indonesische-doden
- ^ "SEDJARAH REVOLUSI NASIONAL INDONESIA Tahapan Revolusi Bersendjata 1945-1950" (PDF). lib.ui.ac.id. Diakses tanggal 2022-11-27.