Torium

90Th
Torium
Sampel torium di dalam ampul yang berisi gas argon
Garis spektrum torium
Sifat umum
Pengucapan/torium/[1]
Penampilankeperakan, seringkali dengan noda hitam
Torium dalam tabel periodik
Perbesar gambar

90Th
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson
Ce

Th

(Uqq)
aktiniumtoriumprotaktinium
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)90
Golongangolongan n/a
Periodeperiode 7
Blokblok-f
Kategori unsur  aktinida
Berat atom standar (Ar)
  • 232,0377±0,0004
  • 232,04±0,01 (diringkas)[2]
Konfigurasi elektron[Rn] 6d2 7s2
Elektron per kelopak2, 8, 18, 32, 18, 10, 2
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik lebur2115 K ​(1842 °C, ​3348 °F)
Titik didih5061 K ​(4788 °C, ​8650 °F)
Kepadatan mendekati s.k.11,7 g/cm3
Kalor peleburan13,81 kJ/mol
Kalor penguapan514 kJ/mol
Kapasitas kalor molar26,230 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 2633 2907 3248 3683 4259 5055
Sifat atom
Bilangan oksidasi+1, +2, +3, +4 (oksida basa lemah)
ElektronegativitasSkala Pauling: 1,3
Energi ionisasike-1: 587 kJ/mol
ke-2: 1110 kJ/mol
ke-3: 1930 kJ/mol
Jari-jari atomempiris: 179,8 pm
Jari-jari kovalen206±6 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalkubus berpusat muka (fcc)
Struktur kristal Face-centered cubic untuk torium
Kecepatan suara batang ringan2490 m/s (suhu 20 °C)
Ekspansi kalor11,0 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal54,0 W/(m·K)
Resistivitas listrik157 nΩ·m (suhu 0 °C)
Arah magnetparamagnetik[3]
Suseptibilitas magnetik molar132,0×10−6 cm3/mol (293 K)[4]
Modulus Young79 GPa
Modulus Shear31 GPa
Modulus curah54 GPa
Rasio Poisson0,27
Skala Mohs3,0
Skala Vickers295–685 MPa
Skala Brinell390–1500 MPa
Nomor CAS7440-29-1
Sejarah
Penamaandari Thor, dewa guntur Norse
PenemuanJöns J. Berzelius (1829)
Isotop torium yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
227Th renik 18,68 hri α 223Ra
228Th renik 1,9116 thn α 224Ra
229Th renik 7917 thn α 225Ra
230Th 0,02% 75400 thn α 226Ra
231Th renik 25,5 jam β 231Pa
232Th 99,98% 1,405×1010 thn α 228Ra
234Th renik 24,1 hri β 234Pa
| referensi | di Wikidata

Torium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Th dan nomor atom 90. Logam torium berwarna keperakan dan bernoda hitam saat terkena udara, membentuk torium dioksida; logam ini cukup keras, mudah dibentuk, dan memiliki titik lebur yang tinggi. Torium adalah aktinida elektropositif yang sifat kimianya didominasi oleh keadaan oksidasi +4; unsur ini cukup reaktif dan bisa menyala di udara saat terbagi halus.

Semua isotop torium yang diketahui tidak stabil. Isotop yang paling stabil, 232Th, memiliki waktu paruh 14,05 miliar tahun, atau sekitar umur alam semesta; isotop ini meluruh sangat lambat melalui proses peluruhan alfa dan memulai rantai peluruhan yang dinamai "deret torium" yang berakhir pada 208Pb yang stabil. Di Bumi, torium, bismut dan uranium adalah tiga unsur radioaktif yang masih ada secara alami dalam jumlah banyak sebagai unsur primordial.[a] Diperkirakan torium tiga kali lebih berlimpah daripada uranium di kerak bumi. Logam torium terutama dimurnikan dari pasir monasit sebagai produk sampingan dari ekstraksi logam tanah jarang,

Torium ditemukan pada tahun 1828 oleh ahli mineral amatir Norwegia Morten Thrane Esmark dan diidentifikasi oleh ahli kimia Swedia Jöns Jacob Berzelius, yang menamainya dari Thor, dewa petir Nordik. Kegunaan pertamanya dikembangkan pada akhir abad ke-19. Radioaktivitas torium diketahui secara luas semasa awal dekade abad ke-20. Pada paruh kedua abad ini, torium telah digantikan penggunaannya dalam berbagai situasi karena muncul kekhawatiran mengenai sifat radioaktifnya.

Torium masih digunakan sebagai unsur paduan dalam elektrode pengelasan TIG, namun secara perlahan digantikan dengan bahan lainnya. Ia juga digunakan sebagai bahan dalam instrumen optik dan ilmiah canggih, dan sebagai sumber cahaya pada perangkat lampu gas, tapi penggunaannya sudah semakin jarang. Torium telah diusulkan digunakan sebagai pengganti uranium untuk bahan bakar reaktor nuklir dan beberapa reaktor torium telah dibangun.

  1. ^ (Indonesia) "Torium". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ Meija, J.; et al. (2016). "Atomic weights of the elements 2013 (IUPAC Technical Report)". Pure Appl. Chem. 88 (3): 265–91. doi:10.1515/pac-2015-0305. 
  3. ^ Lide, D. R., ed. (2005). "Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds". CRC Handbook of Chemistry and Physics (PDF) (edisi ke-86). CRC Press. hlm. 4–135. ISBN 978-0-8493-0486-6. 
  4. ^ Weast, R. (1984). CRC, Handbook of Chemistry and Physics. Chemical Rubber Company Publishing. hlm. E110. ISBN 978-0-8493-0464-4. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne