Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Januari 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Wiranto | |
---|---|
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-5 | |
Mulai menjabat 13 Desember 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pengganti Petahana | |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia ke-6 | |
Masa jabatan 27 Juli 2016 – 20 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Masa jabatan 29 Oktober 1999 – 15 Februari 2000 (sebagai Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan) | |
Presiden | Abdurahman Wahid |
Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke-19 | |
Masa jabatan 14 Maret 1998 – 20 Oktober 1999 | |
Presiden | Soeharto B. J. Habibie |
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-12 | |
Masa jabatan 12 Februari 1998 – 26 Oktober 1999 | |
Presiden | Soeharto B. J. Habibie Abdurrahman Wahid |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-19 | |
Masa jabatan 7 Juni 1997 – 16 Februari 1998 | |
Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ke-13 | |
Masa jabatan 31 Oktober 2016 – 6 November 2020 | |
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat | |
Masa jabatan 21 Desember 2006 – 21 Desember 2016 | |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 4 April 1947 Yogyakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Afiliasi politik lainnya | |
Suami/istri | Rugaiya Usman |
Anak | 3 |
Orang tua |
|
Alma mater |
|
Pekerjaan | |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1968–1999[1] |
Pangkat | Jenderal TNI |
NRP | 22166 |
Satuan | Infanteri |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto S.H. S.I.P. M.M. (lahir 4 April 1947)[2] adalah seorang mantan perwira tinggi militer dan politikus senior berkebangsaan Indonesia. Saat ini, ia diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden pada akhir 2019.[3] Kiprahnya di politik di awali ketika dirinya ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan menjelang berakhirnya masa Orde Baru. Saat itu, Wiranto tergabung dalam Golongan Karya hingga akhirnya ia membentuk partai baru bernama Partai Hati Nurani Rakyat pada tahun 2006.[4]
Wiranto merupakan lulusan Akademi Militer Nasional 1968 berhasil meniti karir militer sampai puncak jabatan di ABRI (sekarang TNI) sebagai Panglima merangkap Menhankam[5].Jabatan rangkap sebagai Menhankam/Pangab, kecuali Wiranto juga pernah dijabat oleh Jenderal TNI (Purn.) M. Jusuf. Pada pergantian Orde Baru ke Orde Reformasi tahun 1998/1999, Wiranto sebagai Menhankam/Pangab memiliki peran yang sangat menentukan dalam mengawal proses pergantian tersebut.
Jabatan di Pemerintahan, Kecuali Menhankam, ia juga dipercaya sebagai Menko Polhukam di era 2 presiden yakni Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Joko Widodo. Setelah merampungkan tugasnya sebagai Menko Polhukam, sejak 13 Desember 2019 ia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
Di bidang politik, Ia memenangkan Konvensi Partai Golkar ditahun 2003 dan kemudian pada tahun 2006 Ia mendirikan Partai Hanura (Partai Hati Nurani Rakyat) sekaligus menjadi Ketua Umum dan berhasil dihantarkannya mendapat jatah kursi di DPR-RI pada 2 periode. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Presiden (2004) dan calon Wakil Presiden (2009) namun tidak berhasil sebagai pemenang.