Lingkungan hidup

Banyak perhatian dicurahkan untuk mempertahankan lingkungan alami Air Terjun Hopetoun, Australia, sembari mengizinkan pengunjung untuk menikmatinya.

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang antara makhluk hidup dan komponen abiotik lainnya.[1] Interaksi antar lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk sistem ekologi (ekosistem).[2] Lingkungan memegang peranan sebagai habitat bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi.[3]

Komponen-komponen lingkungan hidup terdiri dari dua jenis, yaitu:[2]

  • Komponen biotik, makhluk hidup yang meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia.
  • Komponen abiotik adalah benda-benda tak hidup, antara lain air, tanah, batu, udara, dan cahaya matahari.

Semua komponen yang berada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk sistem kehidupan yang disebut ekosistem.[2] Ekosistem yang merupakan bagian utama dari lingkungan hidup, adalah lingkungan yang sangat dinamis, karena banyaknya komponen yang terlibat di dalamnya. Jika salah satu komponen tersebut berubah maka sistem adaptasi dari organisme yang ada untuk menjaga keseimbangan akan mengalami perubahan. Karena ekosistem merupakan pusat segala aktivitas yang menyediakan sumber makanan dan kebutuhan lain bagi makhluk hidup maka keseimbangan komponen di dalamnya harus dijaga dengan baik.[4]

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam suatu ekosistem. Kondisi keseimbangan tersebut kemungkinan dapat berubah dengan adanya campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui batas.[3]

  1. ^ Yulianto, Gatot; Susanto, Agus (2020). MSLK5104 – Ekoefisiensi Lingkungan (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1–48. 
  2. ^ a b c Samadi (2007). Geografi 2 : SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia. hlm. 109, 111, 112, 115. ISBN 978-979-746-837-8. 
  3. ^ a b Hartono (2007). Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 97, 98, 99, 100. ISBN 978-979-9281-61-6. 
  4. ^ Widyatmanti, Wirastuti; Natalia, Dini (2008). Geografi SMP/MTs Kls VIII (KTSP). Jakarta: Grasindo. hlm. 70, 71. ISBN 978-979-025-182-3. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne