Abad Penjelajahan Samudra

Replika Santa Maria, kerakah Spanyol yang dipakai Kristoforus Kolumbus dalam ekspedisi pertama mengarungi Samudra Atlantik pada tahun 1492 hingga tiba di Dunia Baru
Replika Flor de la Mar, kerakah andalan Portugal di Samudra Hindia sampai karam pada bulan November 1511
Mayflower II, replika Mayflower, kapal layar yang ditumpangi keluarga-keluarga kaum Peziarah dari Inggris ke Dunia Baru pada tahun 1620

Abad Penjelajahan Samudra (sekitar tahun 1418 sampai 1620),[1] adalah bagian dari periode Awal Zaman Modern dan nyaris bertepatan dengan Abad Kapal Layar. Abad Penjelajahan Samudra adalah kurun waktu yang kurang lebih bermula pada akhir abad ke-15 dan berakhir pada abad ke-17, manakala para bahariwan dari beberapa negara Eropa menjejajahi, menduduki, dan menaklukkan kawasan-kawasan di berbagai belahan dunia. Abad Penjelajahan Samudra merupakan periode transformatif dalam sejarah dunia ketika bagian-bagian dunia yang dulunya terisolasi menjadi terhubung membentuk sistem-dunia dan meletakkan landasan bagi globalisasi. Penjelajahan samudra secara besar-besaran, khususnya merintis jalur-jalur pelayaran samudra menuju tanah Hindia dan kolonisasi Eropa di Benua Amerika oleh bangsa Spanyol dan portugis, yang kemudian hari diikuti oleh bangsa Inggris, Prancis, dan Belanda, sehingga melahirkan perdagangan global internasional. Ekonomi global abad ke-21 yang saling terkoneksi berawal dari ekspansi jaringan perdagangan pada kurun waktu ini.

Penjelajahan samudra juga melahirkan imperium-imperium kolonial dan mengisyaratkan peningkatan adopsi kolonialisme sebagai kebijakan pemerintah di beberapa negara Eropa. Oleh sebab itu, Abad Penjelajahan Samudra kadang-kadang bersinonim dengan gelombang pertama kolonisasi Eropa. Kolonisasi ini merombak dinamika kekuasaan sehingga menimbulkan pergeseran geopolitik di Eropa dan menciptakan pusat-pusat kekuasaan yang baru di luar Eropa. Sesudah mengentaskan perjalanan sejarah umat manusia ke tataran perjalanan bersama global, warisan sejarah Abad Penjelajahan Samudra masih terus menempa wajah dunia dewasa ini.

Penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa bermula dengan pelayaran-pelayaran penjajakan Portugal ke Kepulauan Kanaria pada tahun 1336,[2][3] dan kemudian hari dengan keberhasilan bangsa Portugis menemukan Kepulauan Madeira dan Kepulauan Açores di Samudra Atlantik, menjejaki pesisir Afrika Barat pada tahun 1434, serta dengan dibukanya jalur laut ke India pada tahun 1498 oleh Vasco da Gama, yang menjadi awal dari kiprah bahari dan usaha dagang Portugis di Kerala dan Samudra Hindia.[4][5]

Pada Abad Penjelajahan Samudra, Spanyol mensponsori dan mendanai pelayaran-pelayaran lintas-Atlantik yang dilakukan mualim asal Italia, Kristoforus Kolumbus, dari tahun 1492 sampai 1504, yakni pelayaran-pelayaran yang menjadi cikal-bakal kolonisasi bangsa Eropa di Benua Amerika, dan ekspedisi penjelajah Portugis, Fernão de Magalhães, dari tahun 1519 sampai 1522, dalam rangka membuka jalur laut dari Samudra Atlantik ke Samudra Pasifik, yang menjadi pelayaran keliling dunia yang pertama. Ekspedisi-ekspedisi Spanyol ini berdampak besar terhadap persepsi bangsa Eropa tentang dunia. Penemuan-penemuan tersebut membuka jalan bagi banyak banyak ekspedisi bahari menyeberangi Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik, serta ekspedisi-ekspedisi darat di Benua Amerika, Benua Asia, Benua Afrika, dan Benua Australia, yang berlanjut hingga akhir abad ke-19, dan diikuti oleh eksplorasi kawasan-kawasan kutub pada abad ke-20.

Eksplorasi bangsa Eropa mencetuskan pertukaran Kolumbian di antara Dunia Lama (Eropa, Asia, Afrika) dan Dunia Baru (Benua Amerika). Pertukaran ini meliputi transfer tumbuh-tumbuhan, satwa, populasi manusia (termasuk budak belian), penyakit-penyakit menular, dan budaya ke seantero belahan Bumi timur maupun belahan Bumi barat. Abad Penjelajahan Samudra dan eksplorasi bangsa Eropa mencakup usaha memetakan dunia, membentuk suatu wawasan dunia yang baru dan memfasilitasi kontak dengan peradaban-peradaban yang jauh. Benua-benua yang digambar para pembuat peta pada Abad Penjelajahan Samudra berkembang dari "gumpalan-gumpalan" abstrak menjadi garis-garis batas yang lebih mudah dikenali generasi masa kini.[6] Pada waktu yang sama, penularan penyakit-penyakit baru mengakibatkan anjloknya populasi masyarakat-masyarakat bumiputra Amerika. Pada kurun waktu ini pula terjadi penyebarluasan perbudakan, eksploitasi dan penaklukan militer terhadap populasi-populasi bumiputra, berbarengan dengan meningkatnya pengaruh ekonomi dan penyebarluasan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi Eropa yang bermuara pada lonjakan populasi dengan kecepatan yang melebihi peningkatan eksponensial di seluruh dunia.

  1. ^ "The Age of Exploration". 
  2. ^ Butel, Paul (2002-03-11). The Atlantic (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. ISBN 978-0-203-01044-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2021. Diakses tanggal 2021-11-15. 
  3. ^ Kleinhenz, Christopher (2004). Medieval Italy: An Encyclopedia. 1. Routledge. hlm. 407. 
  4. ^ "Portuguese, The – Banglapedia". en.banglapedia.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2017. 
  5. ^ Raychaudhuri, Tapan (1982). The Cambridge Economic History of India: Volume 1, C.1200-c.1750. CUP Archive. ISBN 978-0-521-22692-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 04 Juli 2014. Diakses tanggal 19 Mei 2022. 
  6. ^ Arnold, David (2006). The Age of Discovery, 1400-1600, (London: Routledge), hlm XI, https://books.google.com/books?id=SbIEAQAAQBAJ&q=The+Age+of+Discovery,+1400-1600

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne