Abu terbang

Fotomikrograf dibuat dengan mikroskop pemindai elektron (SEM) serta detektor pencar belakang: penampang partikel abu terbang pada perbesaran 750x
Fotomikrograf dibuat dengan mikroskop pemindai elektron (SEM) serta detektor pencar belakang: penampang partikel abu terbang pada perbesaran 750x
Fotomikrograf dibuat dengan mikroskop pemindai elektron (SEM) pada perbesaran 2000x
Fotomikrograf dibuat dengan mikroskop pemindai elektron (SEM) pada perbesaran 2000x

Abu terbang (bahasa Inggris: fly ash) merupakan sisa dari hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik. Abu terbang mempunyai titik lebur sekitar 1300 °C dan mempunyai kerapatan massa (densitas), antara 2.0 – 2.5 g/cm3. Abu terbang adalah salah satu residu yang dihasilkan dalam pembakaran dan terdiri dari partikel-partikel halus. Abu yang tidak naik disebut bottom ash.

Dalam dunia industri, abu terbang biasanya mengacu pada abu yang dihasilkan selama pembakaran batu bara. Abu terbang umumnya ditangkap oleh pengendap elektrostatik atau peralatan filtrasi partikel lain sebelum gas buang mencapai cerobong asap batu bara pembangkit listrik, dan bersama-sama dengan bottom ash dikeluarkan dari bagian bawah tungku dalam hal ini bersama-sama dikenal sebagai abu batu bara. Tergantung pada sumber dan tampilan batu bara yang dibakar, komponen abu terbang bervariasi, tetapi semua abu terbang termasuk sejumlah besar silikon dioksida (SiO2) (baik amorf dan kristal) dan kalsium oksida (CaO), kedua bahan endemik yang di banyak terdapat dalam lapisan batuan batu bara.

Di masa lalu, abu terbang pada umumnya dilepaskan ke atmosfer, tetapi sekarang disyaratkan harus ditangkap sebelum dirilis. Di Amerika Serikat, abu terbang umumnya disimpan di pembangkit listrik batu bara atau ditempatkan di tempat pembuangan sampah. Sekitar 43% didaur ulang, sering digunakan untuk melengkapi semen dalam produksi beton.

Dalam beberapa kasus, seperti pembakaran limbah padat untuk menciptakan listrik (fasilitas "resource recovery" atau konversi limbah-ke-energi), abu terbang dapat mengandung kontaminan dari bottom ash berkadar tinggi serta pencampuran abu terbang dan bottom ash bersama-sama membawa tingkat proporsional kontaminan dalam jangkauan untuk memenuhi syarat sebagai limbah tidak berbahaya dalam keadaan tertentu, sedangkan bila tidak dicampur, abu terbang akan berada dalam jangkauan untuk memenuhi syarat sebagai limbah berbahaya.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne