Bahasa Morori, atau disebut juga Marori, Moaraeri, Moraori, Morari, adalah bahasa Papua yang hampir mati dari cabang dari keluarga bahasa Kolopom yang merupakan cabang dari Trans–Nugini. Bahasa ini dipisahkan dari bahasa Kolopom lainnya yakni rumpun Marind yang berbeda.[5] Semua penutur menggunakan bahasa ini juga menggunakan bahasa Melayu Papua dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, dan banyak juga yang bisa berbahasa Marind.[2]
Dialek yang punah pada tahun 1997, Menge, dikenang dari penggunaan seremonial.
Bahasa Morori dituturkan di Kampung Wasur yang pada tahun 2010 penduduknya berjumlah 413 orang (98 KK), dengan 119 orang diantaranya dari etnis Morori (52 KK Morori).[1]