Diet rendah karbon adalah gaya hidup yang berhubungan dengan pemilihan makanan tertentu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.[1] Diet rendah karbon dapat mengurangi emisi yang dilepaskan dari produksi, pengemasan, dan pemrosesan limbah makanan hingga transportasi.[2] Diet rendah karbon menjadi salah satu aspek untuk mengembangan dan meningkatkan pola makan berkelanjutan dalam jangka panjang.[3]
Upaya diet rendah karbon ini muncul karena sistem pangan yang diciptakan oleh manusia bertanggung jawab atas seperempat hingga sepertiga dari emisi gas rumah kaca.[4] Pada dasarnya, prinsip utama dari diet rendah karbon adalah dengan memperbanyak konsumsi tumbuhan, khususnya mengurangi atau bahkan menghindari produk hewani seperti daging dan susu.[5]
- ^ Nerlich, Brigitte; Evans, Vyvyan; Koteyko, Nelya (2011/03). "Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale". Language and Cognition (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 52. doi:10.1515/langcog.2011.003. ISSN 1866-9808.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :2
- ^ Scarborough, Peter; Clark, Michael; Cobiac, Linda; Papier, Keren; Knuppel, Anika; Lynch, John; Harrington, Richard; Key, Tim; Springmann, Marco (2023-07). "Vegans, vegetarians, fish-eaters and meat-eaters in the UK show discrepant environmental impacts". Nature Food (dalam bahasa Inggris). 4 (7): 565–574. doi:10.1038/s43016-023-00795-w. ISSN 2662-1355.
- ^ Ritchie, Hannah; Roser, Max (2023-09-01). "How much of global greenhouse gas emissions come from food?". Our World in Data.
- ^ "FAO - News Article: Key facts and findings". www.fao.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-16.