Katalisis adalah proses peningkatan lajureaksi kimia dengan menambahkan zat yang dikenal sebagai katalis.[1][2] Katalis tidak akan terkonsumsi dalam reaksi dan tetap tidak berubah setelahnya. Jika reaksi berlangsung cepat dan katalis didaur ulang dengan cepat, jumlah katalis yang sangat kecil seringkali cukup;[3] pencampuran, luas permukaan, dan suhu merupakan faktor penting dalam laju reaksi. Katalis umumnya bereaksi dengan satu atau lebih reaktan untuk membentuk zat antara yang selanjutnya menghasilkan produk reaksi akhir, dalam proses regenerasi katalis.
Katalisis dapat diklasifikasikan sebagai katalisis homogen, di mana komponennya terdispersi dalam fase yang sama (biasanya gas atau cair) dengan reaktan, atau heterogen, di mana komponennya tidak berada dalam fase yang sama. Enzim dan biokatalis lainnya sering dianggap sebagai kategori ketiga.
Katalisis terdapat dalam berbagai jenis industri kimia.[4] Diperkirakan bahwa 90% dari semua produk kimia yang diproduksi secara komersial melibatkan katalis pada tahap tertentu dalam proses pembuatannya.
Kata "katalis" berasal dari bahasa Yunaniκαταλύειν, kataluein, yang berarti "melonggarkan" atau "melepaskan". Konsep katalisis ditemukan oleh kimiawan Elizabeth Fulhame, berdasarkan karya novelnya dalam eksperimen reduksi−oksidasi.[5][6]
^Laidler, Keith J.; Cornish-Bowden, Athel (1997). ""Elizabeth Fulhame and the discovery of catalysis: 100 years before Buchner"(PDF). Dalam Cornish-Bowden, Athel. New beer in an old bottle : Eduard Buchner and the growth of biochemical knowledge. Valencia: Universitat de Valencia. hlm. 123–126. ISBN9788437033280. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 23 Januari 2015. Diakses tanggal 17 Juni 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)