Kerajaan Galuh

Kerajaan Galuh

670–1528
Wilayah Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh
Wilayah Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh
Ibu kota
Bahasa yang umum digunakanSunda Kuno, Sanskerta
Agama
Hindu
Sunda Wiwitan
Buddha[4][5][6]
PemerintahanMonarki
Raja 
• 670 - 702
Wretikandayun
• 702 - 709
Suraghana
• 709 - 716
Sanna
• 716 - 723
Purbasora
• 723 - 732
Sanjaya
• 732 - 739
Tamperan Barmawijaya
• 739 - 746
Ciung Wanara
Sejarah 
• Pemisahan diri dari Tarumanegara di bawah Wretikandayun
670
• bergabung dengan kerajaan Demak
1528
Mata uangMata uang emas dan perak
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Tarumanagara
krjKerajaan
Sunda
Sekarang bagian dari Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "s2?" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Kerajaan Galuh (aksara Sunda: ᮊᮛᮏᮃᮔ᮪ ᮌᮜᮥᮂ) adalah kerajaan bercorak Hindu di Indonesia, yang wilayahnya terletak antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Cisarayu (Serayu) juga Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur. Kerajaan ini adalah penerus dari kerajaan Kendan, bawahan Medang Kamulan.[7][8][9]

Sejarah mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Carita Parahiyangan, suatu naskah berbahasa Sunda yang ditulis pada awal abad ke-16. Dalam naskah tersebut, cerita mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja medang selama 15 tahun di Tanah Medang Kamulan (jawa tengah). Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya yang ditugaskan di Galuh yaitu Sang Wretikandayun.[10]

Saat Linggawarman, raja Tarumanagara yang berkuasa dari tahun 666 meninggal dunia pada tahun 669, kekuasaan Tarumanagara jatuh ke Sri Maharaja Tarusbawa, menantunya dari Sundapura, salah satu wilayah di bawah Tarumanagara. Karena Tarusbawa memindahkan kekuasaan Tarumanagara ke Sundapura, pihak Galuh, dipimpin oleh Wretikandayun (berkuasa dari tahun 612), memilih untuk berdiri sebagai kerajaan mandiri. Kerajaan Galuh dan Sunda sepakat berbagi wilayah dan menjadikan Sungai Citarum sebagai batasnya.

  1. ^ http://akibalangantrang.blogspot.co.id/2008/09/raja-raja-galuh-1.html
  2. ^ http://galoehsalaka.blogspot.co.id/p/sejarah-kerajaan-galuh-ciamis.html
  3. ^ https://1000000inspirasi.wordpress.com/2012/02/07/kawali-ibukota-kerajaan-galuh-buyut-prabu-siliwangi/
  4. ^ Wangsit Siliwangi, diakses 13 Feb 2015
  5. ^ Universitas Galuh, diakses 13 Feb 2015
  6. ^ "Prabu Galuh Pakuan, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-13. Diakses tanggal 2015-02-13. 
  7. ^ Wangsit Siliwangi, diakses 13 Feb 2015
  8. ^ Universitas Galuh, diakses 13 Feb 2015
  9. ^ "Prabu Galuh Pakuan, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-13. Diakses tanggal 2015-02-13. 
  10. ^ Galoeh Salaka, diakses 13 Feb 2015

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne