Masjid Agung Banten مسجد بنتن الكبير | |
---|---|
![]() Masjid Agung Banten (2017) | |
Agama | |
Afiliasi | Islam – Sunni |
Provinsi | Banten |
Lokasi | |
Lokasi | Serang |
Negara | Indonesia |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Jawa Kuno dengan sedikit perpaduan arsitektur Eropa, Mughal, Arab, Tiongkok, dan Belanda[1] |
Didirikan | 1556 |
Rampung | 1559 |
Spesifikasi | |
Kapasitas | 2.000 orang[2] |
Menara | 1 |
Tinggi menara | 24 meter |
Masjid Agung Banten (bahasa Arab:مسجد بنتن الكبير) (aksara Sunda: ᮙᮞ᮪ᮏᮤᮓ᮪ ᮃᮍᮥᮀ ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪) adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Masjid ini terletak di Banten Lama, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Masjid ini adalah salah satu dari sedikit peninggalan yang tersisa dari bekas Kota Kuno Banten—pusat perdagangan paling makmur di Indonesia—setelah jatuhnya Kesultanan Demak pada pertengahan abad ke-16.[3]
Masjid ini dibangun pertama kali pada 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten.[4] Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat saja, tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama zein