Maskulinitas (disebut juga kejantanan) adalah sejumlah atribut, perilaku, dan peran yang terkait dengan anak laki-laki dan pria dewasa. Maskulinitas didefinisikan secara sosial dan diciptakan secara biologis.[1][2][3] Sifat maskulin berbeda dengan jenis kelamin.[4][5] baik laki-laki maupun perempuan dapat bersifat maskulin. Ciri-ciri yang melekat pada istilah maskulin adalah keberanian, kemandirian dan ketegasan.[6][7][8] ciri-ciri ini bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.[9]
^Vetterling-Braggin, Mary (1982). "Femininity", "masculinity", and "androgyny": a modern philosophical discussion. Totowa, N.J: Littlefield, Adams. ISBN9780822603993.
^Worell, Judith (2001). Encyclopedia of women and gender: sex similarities and differences and the impact of society on gender, Volume 1. San Diego, California: Academic Press. ISBN9780122272462.
^Thomas, R. Murray (2001), "Feminist perspectives", in Thomas, R. Murray, ed. (2001). Recent theories of human development. Thousand Oaks, California: Sage. hlm. 248. ISBN9780761922476. Gender feminists also consider traditional feminine traits (gentleness, modesty, humility, sacrifice, supportiveness, empathy, compassion, tenderness, nurturance, intuitiveness, sensitivity, unselfishness) morally superior to the traditional masculine traits (courage, strong will, ambition, independence, assertiveness, initiative, rationality and emotional control).