Otak

Otak
Bentuk animasi dari otak manusia
Otak simpanse yang diletakkan dalam sebuah tabung kaca
Pengidentifikasi
MeSHD001921
NeuroNames21
TA98A14.1.03.001
TA25415
Daftar istilah anatomi

Otak adalah pusat sistem saraf pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.

Otak manusia [1] adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 12.350cc dan terdiri atas 100 milyar sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkoordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh, dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu, terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf di dalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik, dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan ke seluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar neuron.

Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA, yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang terletak pada posisi sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membran sel neuron.[2] PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida oleh stimulasi fosfolipase PLA-2. Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh enzim siklo oksigenase menjadi prostaglandin dan tromboksan, atau diproses oleh enzim 5-lipo oksigenase menjadi lipoksin. Baik DHA maupun AA dapat diproses oleh enzim lipo oksigenase guna membentuk senyawa turunan hidroksil dan leukotrinqae

  1. ^ Beatty, J. (2001) The Human Brain: Essentials of Behavioral Neuroscience. Thousand Oak, CA: Sage Publicaion
  2. ^ (Inggris) "The role of eicosanoids in the brain". Deakin University, School of Exercise & Nutrition Sciences; Tassoni D, Kaur G, Weisinger RS, Sinclair AJ. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-17. Diakses tanggal 2011-07-29. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne