Pertempuran Selat Badung | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II, Perang Pasifik | |||||||
![]() HNLMS De Ruyter di lepas pantai Jawa pada tahun 1942. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
![]() ![]() ![]() |
![]() | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
![]() |
![]() | ||||||
Kekuatan | |||||||
3 kapal penjelajah 7 kapal perusak 2 kapal selam 20 pesawat |
4 kapal perusak 2 kapal pengangkut | ||||||
Korban | |||||||
1 kapal penjelajah rusak 1 kapal perusak tenggelam 1 kapal perusak rusak dan — kemudian ditenggelamkan — |
25 tewas 83 terluka 3 kapal perusak rusak 1 kapal pengangkut rusak |
Pertempuran Selat Badung adalah pertempuran laut dalam kampanye Pasifik Perang Dunia II, yang terjadi pada malam tanggal 19/20 Februari 1942 di Selat Badung (jangan disamakan dengan Kota Bandung di Jawa Barat) antara Komando Amerika-Britania Raya-Belanda-Australia (ABDA) dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dalam pertempuran tersebut, empat kapal perusak Jepang mengalahkan pasukan Sekutu yang kalah jumlah dan persenjataan, menenggelamkan kapal perusak Belanda Piet Hein dan mengawal dua kapal angkut ke tempat yang aman. Pertempuran ini menunjukkan keunggulan Angkatan Laut Jepang yang cukup besar atas Sekutu dalam pertempuran malam hari yang berlangsung hingga Pertempuran Cape St. George.