Pertanian atau agrikultur adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak, meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia, dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak secara khusus disebut sebagai peternak. (Artikel selengkapnya...)
"CDC Amerika Serikat menemukan tren baru kasus keracunan makanan tidak lagi didominasi Salmonella, melainkan Campylobacter. Bakteri ini telah menggeser Salmonella dari urutan teratas penyebab utama kasus keracunan makanan. Campylobacter banyak ditemukan di susu mentah dan produk pertanian lainnya seperti telur dan daging ayam, juga air mentah. Listeria, Shigella, dan E. coli mengikuti Campylobacter dan Salmonella di urutan berikutnya. (ABC News)(CBS News)
"Peneliti dari National Museum of Natural History melacak kembali kemampuan bertani semut yang ternyata sudah dimulai sejak Peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen. Pertanian yang dilakukan oleh semut berawal dari keringnya kawasan yang sekarang bernama Cerrado di Brasil. Kekeringan membuat koloni tersebut mencari cara lain dalam mencari makan, hingga akhirnya mereka menemukan fungi yang dapat mengubah sampah kering menjadi makanan mereka. Dan sama seperti pemuliaan tanaman yang dilakukan manusia, beberapa spesies dari fungi tidak lagi mampu bertahan secara mandiri di alam tanpa bantuan semut." (Phys.org)(The Washington Post)
"Fungisida yang biasa dipakai dalam pembudidayaan almond, iprodione, ternyata berbahaya bagi lebah sekalipun digunakan dengan benar. Sedangkan lebah merupakan polinator bagi pohon almond. Iprodione diproduksi oleh Bayer CropScience dan sudah diterapkan secara luas sejak 2002. Paparan lebah terhadap iprodione pada berbagai dosis menyebabkan kematian dini lebah dua hingga tiga kali lipat." (UPI)(EurekAlert)
"Sepuluh sekolah di Singapura akan mendapatkan fasilitas digestersampah makanan yang dapat mengubah setiap 10 kg sampah makanan menjadi 2 kg kompos dalam waktu 10 jam. Program ini juga akan mengajarkan siswa bagaimana digester bekerja. Siswa juga akan diberikan kompos yang dihasilkan dari sampah makanan mereka untuk dijadikan media tanam, serta benih untuk ditumbuhkan di media tanam tersebut. Kompos yang dihasilkan tidak hanya digunakan di dalam sekolah, tapi juga akan dibagikan ke masyarakat di sekitar sekolah." (Channel News Asia)(Straits Times)
"Imidakloprida, insektisidaneonikotinoida beromzet 1 miliar USD per tahun, ditemukan di dalam jaringan pipa air minum masyarakat. Sejak tahun 2015, US Geological Survey mengambil sampel air dari seluruh pelosok negeri dan menemukan jejak pestisida di lebih dari setengah sampel uji. Namun baru kali ini jejak pestisida ditemukan di jaringan pipa air minum di Iowa. Dosis pestisida yang ditemukan relatif kecil dan belum mampu membunuh satu serangga, dan EPA belum memiliki standar batas aman pestisida neonikotinoida dalam air. Namun temuan ini harus menjadi awal dari investigasi." (The Washington Post)(Daily Mail)