Sino-Austronesia
(hipotesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Asia Timur, Asia Selatan, dan Asia Tenggara | ||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
![]() | |||||||||
Sino-Austronesia atau Sino-Tibet-Austronesia adalah rumpun bahasa yang diusulkan oleh Laurent Sagart pada tahun 1990.[1] Sagart menggunakan rekonstruksi bahasa Tionghoa Kuno untuk berpendapat bahwa rumpun bahasa Austronesia berhubungan dengan rumpun bahasa Sinitik secara fonologis, leksikal, dan morfologis. Sagart kemudian menerima rumpun bahasa Sino-Tibet sebagai kelompok yang sah dan memperluas usulannya untuk memasukkan bahasa Sino-Tibet yang lain.[2] Dia juga menempatkan rumpun bahasa Tai-Kadai di dalam rumpun bahasa Austronesia sebagai cabang kerabat rumpun bahasa Melayu-Polinesia.[3] Usulan tersebut kontroversial, tetapi masih diperdebatkan.