Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (September 2021) |
Bahasa Jawa Kuno
Bhāṣa Jawa 𑼩𑼴𑼰𑼴𑼙𑼮 | |||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Jawa, Madura, dan Bali | ||||||||||||||||||
Kepunahan | Berkembang menjadi Bahasa Jawa Pertengahan pada abad ke-13, lalu terpecah-belah menjadi berbagai-macam dialek semenjak abad ke-17. | ||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||
Aksara Pallawa Aksara Kawi Aksara Jawa Aksara Bali | |||||||||||||||||||
Kode bahasa | |||||||||||||||||||
ISO 639-2 | [[ISO639-3:{{{iso2}}}|{{{iso2}}}]] | ||||||||||||||||||
ISO 639-3 | kaw | ||||||||||||||||||
Glottolog | kawi1241 [1] | ||||||||||||||||||
IETF | kaw | ||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||
Lokasi penuturan | |||||||||||||||||||
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini. | |||||||||||||||||||
Koordinat: 7°S 111°E / 7°S 111°E | |||||||||||||||||||
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
| |||||||||||||||||||
Artikel ini mengandung karakter aksara Jawa. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode.
| |||||||||||||||||||
Portal Bahasa | |||||||||||||||||||
Bahasa Jawa Kuno atau Bahasa Kawi (Jawa: ꦨꦴꦰꦴꦗꦮ) adalah fase tertua dari bahasa Jawa yang dituturkan di bagian Tengah dan Timur pulau Jawa, termasuk di beberapa daerah di pulau Madura dan Bali. Bahasa ini merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia, khusunya cabang Melayu-Polinesia.
Bukti tertulis bahasa Jawa Kuno yang tertua adalah prasasti Sukabumi tahun 804 Masehi (disalin ulang pada tahun 927 Masehi) di Kediri, Jawa Timur dan prasasti Munduan tahun 807 Masehi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.[4]
Karya sastra Jawa abad pertengahan yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dengan menggunakan aksara Kawi turut berkembang. Sastra-sastra itu disebut layang kawi atau kakawin. Mulai abad ke-18, karya sastra yang terinspirasi dari bahasa Jawa Kuno ditulis dengan menggunakan bahasa dan syair Jawa modern.[5]